Friday 22 April 2011

menunggu jibrail

seperti burung yang dilepaskan,
engkau pun  terbang menjangkau awan,
mengembang sayap di kalangan,
menyusup awan menyusur angin,
menyusun pesona rindu.

semusim kau bebas di langit tuhan,
semusim itu jugalah,
ada sepi yang membadai,
ada sunyi yang bergelora
dalam kalbu bernafsu

inilah nostalgia indah yang lain
kau terbang meninggalkan masalah
menyusur angin cinta
memasuki sangkar cinta
dengan setebal rindu silam

kau kenari dan aku sangkar
yang kautinggalkan adalah manis diri rinduku
yang kautinggalkan adalah pahit diriku indahku
yang kautinggalkan adalah kenangan diri hidup
yang kautinggalkan adalah mimpi diri jagaku

wahai utusan maha pencipta
tuntun dan iringku ke langit
sambil menganyam kesegaran mimpi
kemudian pulangkan
ke negeri impian abadi

No comments:

Post a Comment